Apa itu Autism Spectrum Disorders (ASD)?

Autism adalah salah satu dari lima spektrum yang berhubungan dengan gangguan neurological dan perkembangan yang disebut dengan Pervasive Developmental Disorders (PDD) atau Autism Spectrum Disorders (ASD).

Yang termasuk dalam kelompok gangguan ini adalah:

  1. Autism—Sebuah bentuk dari ASD yang lebih berat.
  2. Pervasive Developmental Disorder–Not Otherwise Ppecified (PDD–NOS) - Sebuah diagnosa yang dibuat ketika seorang anak punya gejala Autism atau Asperger syndrome, tapi tidak memenuhi kriteria spesifik dari keduanya.
  3. Asperger Syndrome—bentuk ASD yang lebih ringan.
  4. Rett Syndrome—Sebuah gangguan neurological sangat berat dan jarang terjadi, umumnya terjadi pada wanita.
  5. Childhood Disintegrative Disorder (CDD)—Gangguan perkembangan yang berat dan jarang terjadi.

Kelompok yang mengalami gangguan perkembangan ini disebabkan oleh salah satu atau beberapa ketidaknormalan di otak.

Semua gangguan ini dicirikan dengan berbagai tingkat ketidakmampuan dalam berkomunikasi, beriteraksi sosial, dan pola tingkah laku yang terbatas, berulang-ulang, dan meniru-niru.

Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan ini bisa menunjukkan kekakuan yang sangat ketat dalam hal jadwal dan aktivitasnya sehari-hari.

Mereka terkadang punya cara belajar dan cara memperhatikan yang tidak biasa. Terkadang, mereka bereaksi dengan cara yang tidak normal terhadap situasi yang normal.

ASD jauh lebih umum dibanding banyak gangguan lainnya, misalnya diabetes, spina bifida, dan Down syndrome. ASD terjadi dalam 6 dari setiap 1.000 anak yang lahir di U.S. Tingkat rata-rata ini mirip dengan yang terjadi di negara lain, misalnya Inggris, Europe, dan Asia.

Karakterisasi dari tingkah laku autism dimulai pada tahap awal dari kehidupan seseorang, biasanya pada tahun-tahun pertamanya.

Orang tua dari anak biasanya adalah yang pertama kali memperhatikan tingkah laku ini, tapi tidak mengenalinya sebagai suatu masalah.

Orang tua mungkin akan melaporkan pada dokter bahwa anak mereka tidak responsif terhadap perintah lisan, atau anak tersebut terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan satu mainan, terutama mainan yang bisa berputar.

Orang tua mungkin juga akan mengira bahwa anaknya punya masalah pada pendengarannya.

Para profesional bisa dipercaya untuk mendiagnosa autism pada usia tiga tahun. Dalam kasus dimana gejala mulai tampak, sebuah diagnosa bisa dilakukan sejak usia 18 bulan.

Sebagian peneliti mengklaim bahwa banyak anak yang pada akhirnya mungkin bisa diidentifikasi secara akurat sejak usia 1 tahun atau kurang.

Sebagian orang tua mungkin akan melaporkan bahwa anaknya tampak berkembang secara normal, bahwa anak tersebut responsif, interaktif, dan punya perkembangan yang normal dalam berbicara, tapi kemudian mendadak menjadi pendiam, tidak mematuhi perintah, atau tidak mau bermain.

Phenomena ini disebut dengan “autistic regression” dan selama bertahun-tahun menjadi kontroversi.

Sebagian peneliti mengklaim bahwa kemunduran ini sebenarnya adalah daya ingat atau "angan-angan" orang tua yang tidak akurat.

Akan tetapi, para peneliti telah mempelajari video dari keluarga yang melaporkan phenomena ini. Para peneliti mencatat bahwa anak-anak ini punya pola berbicara yang normal, mampu mengenali objek dan berinteraksi pada usia 12 bulan yang tidak lagi tampak pada usia 24 bulan.

Sampai saat ini belum diketahui apakah anak autism yang mengalami phenomena kemunduran ini berbeda dengan anak autism yang tidak mengalaminya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua biasanya benar mengenai perhatiannya terhadap masalah perkembangan, meski mereka mungkin tidak menyadari ciri khusus atau tingkat masalahnya.

Karena itulah, saat seorang dokter atau psycholog mencoba untuk mendiagnosa anak yang autism, mereka akan cenderung untuk banyak bertanya pada orang tua mengenai tingkah laku anaknya.

Munculnya tanda-tanda peringatan dari ASD ini menjadi alasan yang kuat untuk memeriksakan anak pada seorang dokter spesialis di bidang ini.

Semakin awal gejala didiagnosa, maka semakin cepat anak bisa dibantu melalui perawatan khusus. Perawatan khusus ini di hubungkan dengan hasil dari peningkatan tingkah lakunya.